Betapa alam telah mengulurkan tangan kesetiaanya
dengan jamuan ke-elokannya
serta penuh harap pada kita.
justu memilih berlindung dalam hiruk- pikuk
dan teka-teki kota yang tak kunjung
menepati janji.
>
Salah satu sisi kehidupanku
Kusadari bahwa suara kehidupanku tak berarti apa-apa
dan bahkan belum mampu menembus telinga kehidupanmu.
Namun dalam apa-apa inilah kita coba komunikasikan,
barangkali bisa mengusir kejemuan . . .
Kata-kata tidak mengenal waktu.
Aku harus mengucapkan atau menuliskannya
dengan menyadari akan keabadiannya. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar