> Gubuk Tak Berdinding | Celoteh Kang Jibrat

Kusadari bahwa suara kehidupanku tak berarti apa-apa

dan bahkan belum mampu menembus telinga kehidupanmu.

Namun dalam apa-apa inilah kita coba komunikasikan,

barangkali bisa mengusir kejemuan . . .

Kata-kata tidak mengenal waktu.

Aku harus mengucapkan atau menuliskannya

dengan menyadari akan keabadiannya. . .

WidgetBucks - Trend Watch - WidgetBucks.com

Gubuk Tak Berdinding

Aku mengerti bahwa hidup ini hanya merupakan sebuah rangkaian aksi yang berkesinambungan. Sebuah rangkaian cerita yang takpernah dirumuskan ataupun ditulis secara nyata. Sebuah rutinitas kompleks yang dibentuk oleh keinginan, harapan, dan pemberontakan.

Aku bercermin dari kepribadian orang-orang yang tak pernah memikirkan suatu tujuan. Mereka menghadapi masa depan yang tenang tanpa ada sebuah asa yang berarti. Mereka bersikap seolah-olah hidup ini telah memiliki skenario yang pasti bagi masing-masing mereka. Mereka seolah-olah lupa akan jaminan perubahan yang dijanjikan kepada mereka apabila mereka berusaha menemukan arti kehidupan yang lebih baik.

Aku tak pernah melihat sebuah gemerlapnya hidup yang seharusnya tercermin dari paras wajah mereka. Aku tidak menemukan kualitas hidup dari mereka. Sebuah ideologi kuno dan budaya turunan yang sangat bertentangan dengan sejengkal ilmu yang kumiliki. Sebuah pemberontakan minoritas yang muncul dari hati kecil yang selalu mendambakan arti perjalanan jiwa yang lemah.

Mungkinkan keberanian untuk berbeda ini tidak beralasan? Apakah hanya sebuah ledakan takberarti yang muncul karena hormon yang sedang bergejolak? Atau mungkin sebuah bukti bahwa hanya sebagian kecil manusia yang kuat dan berkeinginan untuk mencari realitas demi membuktikan bahwa skenario hidup yang selama ini dianggap kompleks dan rumit merupakan sebuah garis lurus fleksibel yang dapat dibentuk apabila kita berkehendak dan mencoba merubah bentuknya agar dapat menyuarakan sedikit senyuman?

Mungkin semuanya terasa sangat membingungkan yang mungkin bisa membuatku tersesat dan terlalu jauh berjalan. Aku takut otak kecil ini tidak kuasa mengolah semua kerancuan pengertian yang selama ini menuntun kemudi hati ini. Aku takut punggung ini tak dapat menemukan dinding sandaran untuk menopang letihnya. Aku takut akan kenyataan bahwa manusia itu sebenarnya hanyalah sebuah bentuk ketidakmampuan dengan sifat arogan yang berlebihan. Tapi bukankan karena itu kita mesti hidup bertuhan?

Tidak ada komentar:

Google
WidgetBucks - Trend Watch - WidgetBucks.com