Bagaikan kilat sinar magismu turun kebumi dan membawa benih-benih kedamaian,atas segala kekagumanku akan wujudmu, dengan setia aku terus mengikuti jejak kemanapun arah bayangmu pergi.
Lalu kudapati diriku terperangkap dalam kotak sempitku, tubuhku terikat dan terbelenggu dalam lorong dimensi ruang dan waktu, yang menyekapku dengan segala keterbatasannya; namun tidak untuk jiwaku karena ia bebas.
Aku yang duduk sambil menekuk tubuh dipojok ruang gelapku, berusaha untuk menggapai cahaya itu. Walau tipis menembus kalbu, getarannya amatlah terasa mengguncang keheningan jiwa.
Aku disini terbalut resah, kunyalakan lilin diistana gelapku lalu kutulis diatas kertas tentang segala hal yang slalu menghantuiku, kudapati sayap-sayap imajinasiku memantulkan bayang-bayang kehidupan dan bayang-bayang kematian.
Aku pergi kesumur-sumur dan ladang pengetahuan, kutulis dan kucurahkan segala yang ada dihati, ketika kukembali untuk melihat tulisan-tulisan itu dan merenungkannya namun kudapati dikedalaman sumur-sumur dan ladang-ladang itu hanyalah ketidaktahuanku.
Tetaplah disini cahayaku, tetaplah bersemayam dan bersemi didasar hatiku,kan kusirami dan kutaburi benihmu hingga aku dapat merasakan jari-jari keteduhanmu memayungi jiwaku.
1 komentar:
salam kenal bang, silahkan berkunjung di blog saya bang and mohon koment-nya, trims
Posting Komentar